NAMA : Arbi Budiantoro
NPM : 21211038
KELAS : 3EB22
PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran adalah proses berpikir yang
bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah
konsep dan pengertian.
Deduktif adalah metode berfikir yang berawal dari
hal-hal umum dan kemudian dihubungkan kedalam bagian-bagian khusus
(umum-khusus).
Jadi Penalaran Deduktif adalah
proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang khusus
berdasarkan fakta-fakta yang bersifat umum.
Jenis – Jenis Penalaran Deduktif :
· Silogisme Kategorial adalah Silogisme yang terjadi dari tiga
proposisi.
·
Silogisme Hipotesis adalah Silogisme yang terdiri atas Premis
mayor yang berproposisi konditional hipotesis.
·
Silogisme Akternatif adalah Silogisme yang terdiri atas Premis
mayor berupa proposisi alternatif.
·
Entimen Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan
sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya Premis Minor
dan simpulan.
Ada juga Penarikan kesimpulan deduktif dibagi
menjadi dua, yaitu :
·
Penarikan
Kesimpulan secara Langsung.
·
Penarikan
Kesimpulan secara Tidak Langsung.
1. Penarikan
Kesimpulan secara Langsung
Kesimpulan secara langsung adalah penarikan simpulan
yang ditarik dari satu Premis.
Premis yaitu prosisi tempat menarik kesimpulan.
1. Semua S adalah P. (premis)
Sebagian P adalah S. (simpulan)
Contoh: Semua tumbuhan membutuhkan sinar
matahari. (premis)
Sebagian yang membutuhkan sinar matahari adalah tumbuhan. (simpulan)
2. Semua S adalah P. (premis)
Tidak satu-pun S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh: Semua senjata tajam berbahaya.
(premis)
Tidak satu-pun senjata tajam tidak
berbahaya. (simpulan)
3. Tidak satu-pun S adalah P. (premis)
Semua S adalah tak-P. (simpulan)
Contoh: Tidak satu-pun pria sama seperti
wanita. (premis)
Semua pria itu tak sama seperti wanita. (simpulan)
4. Semua S
adalah P. (premis)
Tidak satu-pun S adalah tak P. (simpulan)
Tidak satu-pun tak P adalah S. (simpulan)
Contoh: Semua ikan adalah berenang. (premis)
Tidak satu-pun ikan adalah tak berenang. (simpulan)
Tidak satu-pun yang tak berenang adalah ikan. (simpulan)
2. Penarikan
Kesimpulan secara Tidak Langsung
Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung
diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan
sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan
premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.
Jenis penalaran deduksi dengan penarikan
simpulan tidak langsung, yaitu:
1.
Silogisme
Silogisme adalah suatu proses
penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi
(pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).
Contohnya:
-
Semua hewan bernapas. (premis)
Kucing adalah hewan.
(simpulan)
Jadi, kucing itu bernapas.
(simpulan)
2.
Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak
langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak
diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.
Contohnya :
-
Semua guru adalah orang cerdas
Andi adalah seorang guru.
Jadi, Andi adalah orang
cerdas.
Jadi, dengan demikian Silogisme dapat dijadikan
Entimen.
Sebaliknya, Entimen juga dapat dijadikan Silogisme.
SUMBER :
0 komentar:
Posting Komentar